PRINCES INSURANCE WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Manfaat Asuransi Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES CELEBRITY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Artis Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES HISTORY TOUR AND TRAVEL

Informasi Terpanas Tentang Perjalanan Wisata Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES LOVE GOD

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Rohani Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES ADVERTISING

Kesempatan Buat Anda yang ingin Memajukan Bisnis dengan Pasang Iklan Secara Gratis dan Dibaca diseluruh Dunia *** Read More ***

Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Belajar jualan Emas dan Uang

Monday, January 26, 2015

Hilangkan Stres

hilangkan stres

Wajah yang lebih segar dan bebas stres bisa membuat para perempuan terlihat cantik. Stretching dan konsumsi makanan yang sehat ternyata ampuh untuk menghilangkan stres, lho! Coba lakukan deretan hal ini.

Do the Wake up Stretches

Pagi-pagi untuk mengawali hari, coba langsung lakukan stretching di atas tempat tidur sekalipun. Just do the simple stretches ya. Renggangkan tangan sejauh mungkin dan tarik napas perlahan sesaat setelah bangun. Selanjutnya, langsung minum air putih untuk menyegarkan tubuh.


Consume More Healthy Food

Selain stretching, makanan juga ternyata juga berperan untuk meredakan stres. Jadi, bukan melulu karena kamu stres jadi kebanyakan makan atau malah jadi malas makan ya! Pilih makanan yang sehat, seperti buah dan sayur-sayuran. Jangan lupa konsumsi vitamin C yang bisa juga didapat dari segelas jus jeruk. Vitamin C ini bisa membuat tekanan darahmu kembali ke level normal.


Stop Working and Take A Deep Breath

Ternyata saat sedang stres, manusia akan bernapas lebih cepat dari biasanya. Sudah pasti ini nggak bagus buat kesehatan kamu! Beristirahatlah sebentar 3-5 menit di tengah kesibukanmu. Ambil napas panjang dan keluarkan perlahan. Lakukan selama beberapa kali sampai kamu merasa lebih tenang. Then you may back to work. Repeat if necessary.

Go and Have A Spa
Jika memang satu minggu ini aktivitasmu sudah cukup padat dan membuat kamu stress berlebihan, go have a spa. Spa adalah salah satu cara yang bisa memberikanmu relaksasi maksimal untuk tubuhmu yang sudah super stres itu. Pilih treatment yang fokus untuk energizing daripada sekadar membuat kulit terlihat lebih cerah. Nikmati setiap detail sensasi pijatan yang kamu rasakan ya!

Friday, January 9, 2015

Air Asia Wajib Bayar Asuransi Paling Lama Tujuh Hari

Menteri


SURABAYA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mendukung Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang telah melakukan tindakan tegas terhadap penyalagunaan wewenang dalam perijinan transportasi udara.

"Kecelakaan yang dialami Air Asia harus bisa dijadikan awal untuk reformasi sektor transportasi, khususnya transportasi udara, ujarnya dalam jumpa pers usai meninjau crisis center korban air asia di kompleks Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Kamis (08/01).

Dalam kunjungan kerja itu Yuddy didampingi Kapolda Jatim Anas Yusuf. Kunjungan diawali dengan peninjauan krisis center untuk menemui aparatur negara yang tengah bergugas membantu menangani korban Air Asia.

"Sebagai Menteri PANRB, saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh aparatur negara yang telah bekerja keras bahu membahu bekerja sesuai bidang tugas dan keahlian masing-masing," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa seluruh aparatur negara baik TNI, Polri maupun sipil, serta relawan serta aparatur dari pusat maupun pemda semuanya memberikan pelayanan terbaik. Hal itu menggambarkan kehadiran negara di tengah masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri melakukan dialog dengan para keluarga korban Air Asia. Yuddy  mendengarkan berbagai keluhan anggota keluarga yang tengah menunggu kabar keluarganya. Mereka  antara lain minta agar aparatur pemerintah yang terkait dengan perijinan terbang pesawat diberi sanksi tegas.
Menanggapi  hal itu, Yuddy langsung merespon dengan baik. "Saya mendukung tindakan kolega saya Menteri Perhubungan yang mengambil tindakan tegas terhadap Air Asia maupun aparat yang terlibat. Kalau memang terbukti salah, sebaiknya mereka dipecat dari jabatannya," tegas Yuddy.

Kepada pihak Air Asia, Menteri menekankan agar  secepatnya menuntaskan asuransi. "Paling lama tujuh hari kerja setelah tervalidasi ahli warisnya, harus sudah dibayarkan," imbuhnya.


 Menteri Perhubungan Ignasius Jonan  juga mengatakan dana sebesar Rp1,25 miliar harus dibayarkan Air Asia kepada keluarga korban yang meninggal akibat kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.

"Saya katakan ada aturan Permenhub 77/2011, besarannya Rp1,25 miliar. Ada asuransi atau tidak maskapainya itu tidak ada hubungannya. Harus diganti Rp1,25 miliar per penumpang," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/1).

Peraturan Menteri Perhubungan No. 77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara, pada Pasal 3 huruf a menyatakan penumpang yang meninggal dunia di dalam pesawat udara karena akibat kecelakaan pesawat udara atau kejadian yang semata-mata ada hubungannya dengan pengangkutan udara diberikan ganti kerugian sebesar Rp1,25 miliar.

Untuk itu, menurut Menhub, Air Asia wajib untuk membayarkan Rp1,25 miliar kepada korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 tersebut.

Ia menambahkan, dirinya telah melaporkan hal itu kepada Presiden Joko Widodo yang juga memiliki perhatian terhadap isu tersebut.

Sementara itu, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengatakan, pihaknya akan memberikan santunan sebesar 48 kali gaji sesuai ketentuan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.

Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak dari pusat pengendali lalu lintas udara pada Minggu 28 Desember 2014. Pesawat berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang, terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan 1 bayi. Selain itu, terdapat 2 pilot, 4 awak kabin, dan 1 teknisi.

Hingga saat ini, telah ditemukan dan dievakuasi 42 korban dari pesawat naas tersebut di Selat Karimata.

KPK Akan Kawal Serius Penyenggaraan Pilkada 2015



kpk

JAKARTA,
Komisi Pemberantasan Korupsi memprediksi pada tahun 2015, isu politik masih menjadi sorotan KPK. Meski Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang mengenai Pemilihan Kepala Daerah belum diputus di Mahkamah Konstitusi dan pelaksanaan Pilkada belum ditentukan, KPK telah bersiaga untuk mengawal penyelenggaraan Pilkada agar bersih dan bebas politik uang.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, ada sejumlah indikator yang menguatkan prediksi KPK bahwa tahun ini masih didominasi oleh politik dan berpotensi munculnya politik uang.

"Pemilihan kepala daerah, sesuai rencana kalau belum diubah, 2015 secara serentak. Kalau itu terjadi, dalam konteks KPK maka seluruh proses penyelenggaraannya butuh kapitalisasi uang yang luar biasa dahsyat," ujar Bambang di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (8/1/2015).

Jika Pilkada tidak dikelola dengan baik, kata Bambang, akan muncul berbagai permasalahan korupsi. Apalagi, lanjut dia, masih terlihat jelas gesekan dua koalisi di parlemen, Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih.

"Yang mengerikan kalau Pilkada tidak langsung sementara tensi antara dua koalisi itu masih terjadi, jadi bisa mendorong potensi korupsi yang luar biasa," kata Bambang.


Menurut Bambang, gejolak politik tersebut tidak hanya berdampak pada potensi korupsi, namun juga memunculkan gesekan sosial di masyarakat. "Jadi KPK harus meminimilisasi segregasi yang harus dilakukan jadi kita bikin kajian apa programnya, bagaimana di daerah," ujar dia.


Tuesday, January 6, 2015

Tim Sembilan akhirnya terjawab Jumat pekan lalu


Menpora

Tanda tanya publik atas Tim Sembilan akhirnya terjawab Jumat pekan lalu. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengumumkan sembilan orang yang mengisi tim yang tugasnya untuk menggali, menelusuri, menemukan, dan memberikan rekomendasi tentang permasalahan dalam sepak bola Indonesia.

Di dalamnya ada Imam B Prasodjo (sosiolog), Budiarto Shambazy (wartawan), Ricky Yakobi (mantan pemain timnas), Gatot S Dewabroto (Deputi V Kemenpora), Nur Hasan (akademisi Universitas Negeri Surabaya), Joko Susilo (mantan Dubes RI untuk Swiss), Yunus Husein (mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan/PPATK), Eko Ciptadi (mantan Deputi Pencegahan Komite Pemberantasan Korupsi), dan Oegroseno (mantan Wakapolri).

Saya tak hendak mengkritisi komposisi Tim Sembilan yang menurut saya memang sedikit kurang pas. Dengan logika sederhana, sosok yang paling paham seluk beluk sepak bola Indonesia adalah mereka yang pernah dan atau sedang berada di dalamnya. Minimal, cukup lama bersentuhan dengan lingkungan sepak bola.

Nyatanya di dalam Tim Sembilan hanya ada satu sosok Ricky Yakobi yang merupakan 'orang bola'. Dia adalah mantan striker timnas era 1980-an yang kini fokus dalam pengembangan pemain usia muda lewat sekolah sepak bola.

Saya juga tak mau membahas tentang kurangnya koordinasi Menpora dengan para pembantunya. Dalam sebuah acara talkshow di salah satu kantor media online yang saya ikuti beberapa hari sebelum pengumuman, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga Djoko Pekik Irianto mengatakan Tim Sembilan tidak hanya mengurusi sepak bola, melainkan juga cabang olahraga (cabor) lain. Nyatanya penjelasan Djoko berbeda dengan uraian sang bos saat mengumumkan formasi Tim Sembilan.
Yang ingin saya pertanyakan di sini adalah keputusan Menpora mengalokasikan anggaran kepada tim ini yang mencapai Rp 2 miliar untuk masa kerja tiga bulan. Dengan matematika sederhana, Tim Sembilan mendapatkan anggaran sebesar Rp 666,66 juta setiap bulan dalam melaksanakan tugasnya. Jika dibagi per anggota, jumlahnya sekitar Rp 74 juta per bulan.

Pastinya hitung-hitungannya tak seperti ini. Anggaran itu mungkin saja sudah termasuk untuk biaya rapat, transportasi, dan segala tetek bengek yang jika diperinci akan sangat wajar dan tidak terlalu berlebihan. Masalahnya, pembentukan tim ini berlangsung saat Indonesia tengah bersiap menghadapi multievent SEA Games 2015 yang akan berlangsung di Singapura pada 5 Juni mendatang.

Di saat para atlet, pelatih, dan pengurus cabor lain berkorban dana talangan untuk bisa menggelar pemusatan latihan nasional (pelatnas) dan uji coba, mereka menyaksikan begitu mudahnya Menpora mengeluarkan uang sebesar itu hanya untuk mengevaluasi masalah di satu cabor. Padahal cabor yang satu ini sudah terkenal minim prestasi dengan pengurus yang 'bandel', keras kepala, dan egois.

Atlet, pelatih, dan pengurus cabor lain pastinya tak hendak meminta Menpora berhenti mengurusi PSSI. Sebab saya yakin sebagian besar dari mereka juga menggemari si kulit bundar dan ingin sepak bola Indonesia berprestasi. Mereka hanya meminta Menpora bersikap lebih adil.

Pastinya, mereka menantikan gebrakan dari Menpora untuk menghapus masalah klasik yang menghambat mereka selama ini yakni keterlambatan dana. Bertahun-tahun para atlet kita yang hendak menghadapi multi event dihadapkan kepada masalah klasik: gaji terlambat, anggaran uji coba minim, pengadaan peralatan yang molor, hingga bonus yang kelamaan turunnya.

Sudah beberapa menteri menjabat, namun belum ada yang bisa menghapus masalah ini. Birokrasi yang rumit menjadi alasannya. Kemenpora harus berkoordinasi dengan lembaga dan kementerian lain untuk mencairkan dana. Kemenpora selalu berdalih harus mengikuti birokrasi ini agar tidak berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sembari menanti Tim Sembilan bergerak mencari solusi untuk perbaikan sepak bola, saya berharap Menpora Imam Nahrawi juga lekas bekerja menemukan formula yang tepat untuk memecahkan masalah dana di setiap persiapan Indonesia berlaga di multievent olahraga. Bila tidak, kesan Menpora hanya mencari panggung dengan pembentukan Tim Sembilan akan makin kuat.

Ingat Pak, SEA Games 2015 akan dimulai pada 5 Juni. Menpora sesungguhnya adalah ‘bapak’ dari seluruh atlet Indonesia, bukan hanya sepak bola.
Semoga, jangan ada cerita atlet menggadaikan kendaraan untuk biaya hidup anak istrinya karena gaji di pelatnas belum turun. Jangan pula ada kabar peralatan atlet baru tiba setelah event berakhir. Selamat bekerja Pak Menpora.

Utang Lenyap Dalam Operasi Senyap PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

Jiwasraya

Bebas dari utang dan menjadi perusahaan “merdeka” membuat Jiwasraya lebih leluasa merancang strategi dan aksi korporasi. Target untuk naik kelas masuk lima besar, hingga masuk tiga besar, sudah dicanangkan.

Namun succes story lolos dari jebakan utang tetap mengundang minat banyak pihak untuk tahu. Bagaimana perusahaan dengan beban utang Rp 6,7 triliun bisa mendadak menjadi perusahaan sehat hanya dalm tempo empat tahun? Apalagi upaya itu dilakukan dalam sebuah “operasi senyap”, tanpa gembar-gembor publikasi.

Hendrisman Rahim, Direktur Utama PT Jiwasraya (Persero) menjelaskan persoalan itu kepada tim BUMN Insihgt di kantor pusat Jiwasraya di kawasan Juanda,

Berikut petikannya:

Dari mana asal-usul utang Rp 6,7 triliun itu?

Pada tahun 2008 kami berempat ditempatkan sebagai direksi di Jiwasraya.  Langkah pertama yang kami lakukan adalah melihat perusahaan ini seperti apa?  Setelah dihitung segala kewajiban dan asetnya.  Kami menemukan short fall antara aset dan liability, liability-nya lebih tinggi Rp 6,7 triliun alias perusahaan punya utang sebesar Rp 6,7 triliun.  Ini adalah buntut dari krisis moneter tahun 1998.  Ini artinya perusahaan tidak sehat, harus segera disehatkan karena secara hukum perusahaan ini harusnya sudah dilikuidasi.

Setelah menemukan utang sebesar itu lantas apa yang dilakukan?

Kita terus mencari jalan keluar untuk menutup Rp 6,7 triliun ini.  langkah yang paling mudah adalah meminta Penyertaan Modal Negara (PMN).  Masalahnya memang tidak mudah mendapatkan PMN, waktu itu pemerintah tidak ada dananya. Kita sudah mengajukan PMN, tapi baru sebatas draf saja sudah ditolak.
Selain mencari jalan untuk menutup Rp 6,7 triliun, saya juga membenahi kinerja perusahaan.  Waktu itu, saya menghentikan penjualan 33 produk dari total 40 produk Jiwasraya karena produk-produk ini tidak menguntungkan, karena menggunakan tingkat bunga yang tinggi.

Untuk menggantikan produk-produkitu itu,  Jiwasraya mendesain produk jangka pendek yang memberikan income tinggi.  Hal ini sebagai upaya perusahaan agar tetap menghasilkan uang dan bertahan.
Selain menghentikan sejumlah produk, Restrukturisasi pegawai pun dilakukan. Jumlah pegawai yang awalnya 1.300 orang, menyusut  jumlahnya menjadi 800 orang  pada tahun 2009.  Jumlah agen yang selama ini menjadi tulang punggung perusahaan juga menurun drastis, yang awalnya 12.000 agen tinggal 1.000 agen. Ini akibat kebijakan penerapan sisitem komisi yang dilakukan perusahaan.  Upaya  Ini baru menghentikan darah, sedangkan beban yang masuk portofolio tetap belum tersentuh.

PMN sudah gagal, zero coupon bond akhirnya dijalankan.  Konsep ini berjalan cukup jauh, sudah sampai ke tangan Menteri Keuangan, dengan bermacam pertimbangan akhirnya dinyatakan  tidak jadi melakukan penyelamatan Jiwasraya dengan zero coupon bond.
Anda bisa bayangkan betapa harap-harap cemas kami di Jiwasraya, dan betapa kecewanya ketika tidak jadi diselamatkan.

Langkah berikutnya?

Akhirnya kita mencoba mencoba teknik asuransi sendiri,  ada yang namanya reasuransi.  Pertanyaan besar saya pada saat itu apakah utang Jiwasraya ini bisa diselesaikan dengan reasuransi atau tidak? Tampaknya bisa tapi hanya untuk buying time atau memperpanjang umur saja.  Konsep ini kita ajukan kepada regulator. Pada awalnya regulator tidak menyetujui konsep ini.

Saya mengakui konsep seperti ini biasa dilakukan di negara-negara barat tapi size-nya kecil. Secara konsep ini bisa tapi belum pernah dilakukan untuk nilai sebesar Rp 6,7 triliun, di negara-negara barat sekali pun.  Kita mencoba meyakinkan regulator bahwa hal ini bisa dilakukan, ini tidak bisa dilakukan reasuransi lokal tapi oleh reasuransi luar.

Apa yang membuat Anda yakin akan diterima perusahaan reasuransi?

Jujur waktu itu, kalau disetujui regulator saya juga bingung reasuransi mana yang mau menerima.  Pikir saya yakinkan saja regulator dulu, akhirnya mereka minta second opinion.  Second opinion ini datangnya dari aktuaris World Bank dari Amerika Serikat, dia melihat proposal yang diajukan Jiwasraya.  Regulator menanyakan kepada aktuaris dari World Bank  apakah konsep yang  Jiwasraya usung bisa dijalankan atau tidak.

Aktuaris  menanyakan beberapa hal  kepada kita tentang proposal tersebut dan dia meminta waktu satu bulan dan akan kembali lagi.  Setelah dia pulang satu kalimat yang dia ucapkan, ”it is feasible, you have to do that.”

Masalah ini diperkirakan akan rampung selama 17  tahun, tapi hitung-hitungan dari World Bank kalau Jiwasraya performanya stabil membutuhkan waktu di bawah 10  tahun. Akhirnya regulator mengatakan, “lakukan itu!”  Syaratnya hanya boleh dilakukan  untuk dua tahun.

Lantas diterima?

Saya berpikir dan berdiskusi sama teman-teman bagaimana bisa yang awalnya kita perkirakan 17 tahun tapi hanya diperbolehkan dua tahun. Akhirnya sudah, ambil saja dua tahun kalau performa Jiwasraya bagus selama dua tahun, harapannya regulator akan memperpanjang.  Saya paham kehati-hatian regulator karena cara seperti ini memang tidak lazim dilakukan sehingga wajar saja mereka mengambil keputusan seperti ini.

Reasuransi mana yang mau?

Ini pertanyaan kemudian, saya kontak beberapa reasuransi.  Jawabannya,”ini sangat mungkin dijalankan. Secara teori ini bisa tapi mereka tidak bisa membantu karena tidak mungkin semua modal yang mereka miliki hanya untuk Jiwasraya saja.  Karena yang mau di reasuransikan itu sebesar 6,7 triliun.

Apa yang Anda terangkan sehingga mereka mau?

Saya menjelaskan ini adalah BUMN. Ini milik negara, apa pun yang terjadi negara pasti menjamin.  Hal ini juga dibantu oleh Sofyan Djalil, Menteri Negara BUMN waktu itu yang mengelurkan surat going concern terhadap perusahaan ini.  surat ini yang saya jual ke mana-mana. Sehingga mereka mengataknan, “oke saya bantu.”  Saya reasuransikan di sebuah perusahaan reasuransi di Amerika. Langkah pertama selesai.
Setelah berjalan dua tahun, Rp 6,7 triliun short fall-nya menjadi Rp 5,3 triliun, situasinya membaik. Alternatif solusi yang lain belum ada akhirnya disetujui oleh regulator untuk diperpanjang selama dua tahun lagi.

Perusahaan reasuransi yang pertama walau kondisnya membaik dia tidak bisa menanamkan risiko yang sama untuk kedua kalinya dan dia mencarikan reasuransi untuk itu. Masih tetap perusahaan reasuransi di Amerika.
Setelah fase reasuransi yang ke-2, turun menjadi Rp 4,1 triliun.  Pada tahun 2013 akhir dimana dinyatakan bahwa perusahaan asuranasi jiwa di Indonesia harus menggunakan IFRS, sebuah sistem akuntasi baru.

Saya berpikir adakah kesempatan yang bisa dimanfaatkan dengan memberlakukan sistem ini?

Beruntungnya Jiwasraya punya aset properti, aset tersebut tidak pernah direvaluasi selama sekian puluh tahun.  Aset Jiwasraya direvaluasi untuk tujuan komersial atas semua aset yang dimiliki.  Aset tersebut bisa menutup beban kewajiban sehingga Jiwasraya bisa terbebas dari utang.

Makna dari terbebasnya utang buat Jiwasraya?

Keberhasilan menyelesaikan utang ini memberikan rasa percaya diri  kepada seluruh insan yang ada Jiwasraya, kita bisa bangkit lagi. Pertanyaannya kemudian, setelah bangkit mau apalagi? Kita bercita-cita akan membuat Jiwasraya menjadi perusahaan asuransi jiwa  terbesar di Indonesia.
Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya  kepada banyak pihak yang membantu penyelesaian masalah Jiwasraya. Khususnya kepada Menteri Negara BUMN, Deputy Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain beserta jajarannya, Komisioner OJK beserta jajarannya, serta Dirjen Pajak beserta jajarannya.



Dilain Sisi Masalah  Air Asia Jiwasraya Juga akan Membayar...



Jiwasraya
-PT Jiwasraya (Persero) memastikan pembayaran asuransi penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata. Ada 2 orang penumpang yang tercatat membeli asuransi Jiwasraya.

"Ada 2 nasabah yang menggunakan Jiwasraya. Tapi baru 1 yang dipastikan benar-benar menggunakan Jiwasraya, satunya masih belum terkonfirmasi," kata Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim saat acara konferensi pers bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Menara Merdeka, Jakarta, Selasa (6/1/2015).

Dia menjelaskan, masing-masing korban tersebut akan mendapatkan dana pertanggungan senilai di atas Rp 100 juta.

"Polis di Jiwasraya sedang proses. Nilai pertanggungan di atas Rp 100 juta masing-masing," katanya.

Hendrisman mengungkapkan, kecelakaan yang menimpa pesawat asal AirAsia QZ8501 tidak masuk dalam pengecualian polis asuransi. Hal itu membuat pihak asuransi harus membayarkan pertanggungan.

"Pasti ada pengecualian, misal disengaja atau bunuh diri. Tapi ini kan tidak, kecelakaan tanpa sengaja. Ini risiko yang di-cover,"

Saturday, January 3, 2015

Nyetir Ugal-ugalan, Mobil Anak Diplomat Ringsek


KecelakaanKecelakaan sedan mewah menimpa Porche Panamera Turbo di Mexico City. Insiden ini terjadi, karena si sopir mengemudi secara ugal-ugalan.

Menurut salah seorang saksi mata, mobil berkelir abu-abu tersebut dipacu dengan kecepatan tinggi dan menerobos lampu merah. Selain itu, mobil tersebut juga sempat menabrak mobil lain hingga akhirnya tersungkur, setelah menghantam trotoar.

Parahnya, seperti dikutip Worldcarfans, Jumat 2 Januari 2015, kecelakaan ini disebabkan sang pengemudi yang merupakan seorang anak diplomat. Namun, dia kabur dari lokasi kejadian.

Tidak lama kemudian, seorang asisten dari keluarga diplomat tersebut mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.

Belum diketahui apakah terdapat korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja, pada bagian depan mobil mengalami kerusakan yang cukup parah.

Sekadar informasi, Panamera Turbo mengusung mesin V8 Twin Turbo berkapasitas 4,8 liter yang sanggup menyemburkan tenaga 500 Bhp pada 6.000 rpm, dengan torsi 700 Nm pada 2.250-4.500 rpm. Mobil ini
disebut-sebut dapat berlari dengan kecepatan penuh hingga 303 kilometer/jam.


Friday, January 2, 2015

Asuransi Korban Air Asia QZ8501

Air Asia

Pihak asuransi Allianz memastikan, semua penumpang AirAsia QZ8501 akan mendapat klaim asuransi. Nilai klaimnya sebesar 165 ribu dolar AS atau sekitar Rp 2 miliar per orang.
Juru Bicara perusahaan asuransi Jerman ini mengaku pihaknya akan menjadi penanggungjawab dalam hal klaim asuransi AirAsia yang mengalami kecelakaan di belahan dunia mana pun.
"Kami bisa mengkonfirmasi bahwa Allianz Global Corporate & Specialty UK adalah reasuradur utama bagi rangka pesawat dan asuransi kewajiban ,” kata Jurubicara Allianz dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters.

Namun pihak Allianz masih enggan berkomentar terkait total kerugian yang terjadi akibat musibah nahas tersebut.

"Terlalu dini untuk berkomentar mengenai kecelakaan pada tahap ini, kecuali mengatakan perhatian dan belasungkawa terhadap mereka yang terkena dampak dari hilangnya penerbangan ini," kata Allianz.
Kantor berita Reuters sendiri menghitung pembayaran paling sedikit untuk menjamin kecelakaan ini mencapai sekitar 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,2 triliun). Allianz dan perusahaan yang menjalin kerja sama koasuransi akan membayar tagihan untuk biaya hilangnya AirAsia dan pembayaran kepada keluarga penumpang. Harga Airbus 320 sendiri diperkirakan mencapai 94 juta dolar AS.

Hingga saat ini tim pencarian baru menemukan tujuh jasad korban AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan selatan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tujuh jasad itu terdiri dari empat laki-laki dan tiga perempuan.

Fakta tentang 15 Korban Air Asia QZ8501

Air Asia 
Duka menyelimuti keluarga korban insiden pesawat Air Asia QZ8501. Terlebih setelah beberapa jenazah ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Cerita dari keluarga tentang para korban mengundang haru. Berikut sejumlah fakta tentang para korban kecelakaan Air Asia QZ8501,

1. Kapten Iriyanto, pilot
Iriyanto mencatat sebanyak 6.053 jam terbang dengan Air Asia. Ayah Iriyanto, Suwarto, mengatakan terakhir kali bertemu anaknya itu pada pemakaman anaknya yang lain 10 hari yang lalu. "Saya bertemu dia beberapa hari sebelum pesawat lepas landas," kata Suwarto.

Suwarto sangat terpukul ketika mengetahui pesawat yang dikemudikan Iriyanto hilang pada Ahad, 28 Desember 2014. "Saya ingin dia kembali hidup dan sehat, tapi jika Allah berkehendak lain, itu adalah takdir."

Sementara itu, anak perempuan Iriyanto, Angela, mem-posting fotonya bersama ayahnya. Dia meminta ayahnya segera pulang. "Papa pulang. Aku masih membutuhkanmu. Kembalilah untuk saya. Kita harus bertemu," tulis Angela.

2. Oscar Desano, pramugara
Oscar sangat mencintai pekerjaannya sebagai pramugara. Dia sering mem-posting foto-foto perjalanannya di media sosial. Sepupu Oscar, Meriyanti Meri, mengatakan keluarga masih menunggunya pulang, terutama istrinya. "Oscar akan segera memiliki bayi. Istrinya sedang hamil 6 bulan sekarang," katanya.

3. Ruth Natalia Puspitasari dan tunangannya, penumpang
Keduanya berangkat ke Singapura untuk mengunjungi orang tua tunangan Ruth. Pasangan itu akan merayakan ulang tahun Ruth ke-26 dan tahun baru bersama. Ayah Ruth, Suyanto, sangat terpukul. "Dia pergi bersama pesawat yang hilang itu. Kami sangat sedih dan tak bisa mempercayainya,

 4. Romi Emmanuel Plesel, kopilot
Romi adalah warga Prancis yang punya jam terbang selama 2.275 jam bersama Air Asia Indonesia. Dia lahir di Martinique, sebuah pulau di Prancis, namun besar dan tinggal di Paris. Plesel berada di Indonesia selama 3 tahun.

5. Choi Chi Man, penumpang.
Choi bersama istri dan dua anaknya tidak berhasil mendapatkan tiket penerbangan ke Singapura sebelum akhirnya mendapatkan tiket Air Asia QZ8501. Choi menaiki pesawat Air Asia bersama putrinya yang masih berusia 2 tahun, Zoe. Sedangkan istri dan putranya yang lain menaiki penerbangan terpisah. Berdasarkan manifes penerbangan, Choi membeli tiket tersebut pada 26 Desember 2014. Dia dan putrinya mendapat kursi di 1B dan 1C.

6. Ratri Sri Andriani, penumpang
Ratri adalah seorang pemandu wisata yang sedang membawa 25 wisatawan Indonesia dalam perjalanan ke Singapura dan Malaysia. "Kami berharap semua penumpang selamat, tapi kami harus menyerah pada nasib,


7. Gusti Made Bobi Sidarta dan keluarga, penumpang
Gusti menaiki pesawat itu bersama istri dan anak-anaknya, yaitu Donna Indah Nurwatie, dan anak-anak mereka Gusti Ayu Putriyana Permata dan Gusti Ayumade Keisha Putri. Mereka berencana berlibur bersama di Singapura.

Adik Gusti, Dimaz Ade Nurcahyo, mengatakan keluarga masih meyakini mereka baik-baik saja. "Saya optimistis mereka masih baik-baik saja," kata dia. Sebelum lepas landas, Gusti sempat mengunggah fotonya bersama Gusti di akun BlackBerry Messenger-nya.

8. Alain Oktavianus Siaun, penumpang
Alain seharusnya melakukan perjalanan dengan tunangannya, Louis Sitharta, pada Ahad, 28 Desember 2014. Namun akhirnya Alain terbang bersama keluarganya dengan Air Asia QZ8501.

Louis mendengar berita pesawat hilang dari radio saat menuju bandara. "Saya lalu mencari di Internet. Ternyata itu pesawat Allain," kata dia. Mereka berencana berlibur sebelum menikah pada Mei 2015.

9. Ingrid Jessica Winata, penumpang
Mahasiswi Akademi Nasional Singapura ini terbang bersama salah satu kerabatnya, Boby Hartanto Winata. Ingrid baru saja merayakan liburan Natal. Dari akun Facebook-nya, Inggrid sangat menyukai Spongebob Squarepants dan hamster peliharaannya.

 10. Boby Hartanto Winata, penumpang
Boby tinggal di Surabaya dan menuju Singapura bersama kerabatnya, Ingrid. Dari Facebook-nya, Boby diketahui mendukung tim sepak bola Manchester United dan Barcelona FC. Dia sempat mem-posting pekerjaan rumahnya dari Akademi Nasional Singapura.

11. Saiful Rakhmad, teknisi Air Asia
Saiful adalah seorang insinyur perawatan pesawat yang tinggal di Jakarta. Dia merupakan awak pesawat Air Asia QZ8501.

12. Eko Wijaya, penumpang
Eko menuju Singapura untuk berlibur bersama istri dan tiga anaknya. Saudara Eko, Adi Kwok, mengaku hancur mendengar pesawat itu mengalami kecelakaan. "Saya hancur. Saya tidak bisa meminta saudara yang lebih baik. Kami saling mencintai mendalam,

13. Nico Giovanni, penumpang
Nico adalah siswa di Sekolah Anglo-Chinese, Singapura. Dia baru saja menyelesaikan tahun pertamanya. Salah satu teman Giovanni, Michael mengatakan sahabatnya itu adalah seorang pekerja keras dan sopan. Sementara itu, Kepala Sekolah Anglo-Chinese, Lee Bee Yann, mengatakan telah mengontak keluarga Nico. "Pikiran dan doa kami untuk mereka. Kami juga memberikan dukungan kepada siswa kami," kata dia.

14. Florentina Maria Widodo, penumpang
Florentina adalah seorang guru biologi dari Chong Institution Hwa di Singapura. Setelah pesawat dinyatakan hilang, kekasih Florentina, Andy Paul Chen, mem-posting informasi yang menyatakan bahwa kekasihnya berada dalam pesawat nahas tersebut.

Seorang murid Florentina, Felicia Tham Chi Ting, mengatakan Florentona adalah guru favoritnya. "Kami mencoba tetap optimis. Kami tidak berhenti berharap," ujarnya dalam blog-nya. "Kami berdua tertawa dan berbicara tentang hal-hal feminin seperti belanja dan pakaian, seperti gadis-gadis remaja. Sama seperti teman-teman."

15. Haidar Fauzi Khairunisa, pramugari
Dia mulai bekerja sebagai pramugari pada tahun 2012 dan bergabung dengan Air Asia pada 2013. Mulanya, Khairunnisa ingin menjadi pengacara, namun akhirnya dia menjadi pramugari untuk bersenang-senang.

Menurut pamannya, Roni Samad, Khairunnisa selalu membawa oleh-oleh dari setiap perjalanannya. "Dia senang menceritakan pengalaman terbang dan perjalanannya kepada keluarga," kata dia. Jenazah Khairunnisa disebut ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dia masih menggunakan seragam pramugari dengan label nama yang masih tersemat.


Korban Air Asia QZ8501 Sidoarjo


Air Asia

 Keluarga Hayati Lutfiah Hamidah, korban Air Asia, menyambut gembira kedatangan pihak Air Asia ke rumah di Jalan Raya Nala Nomor 14, Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo. Beberapa kru Air Asia itu mengantarkan peti jenazah korban pertama Air Asia hingga tiba di permakaman umum desa setempat.

 Namun, di tengah kunjungan itu tidak ada perbincangan tentang asuransi yang seharusnya ditanggung oleh pihak Air Asia, Jasindo, maupun Jasa Raharja. Mereka berlalu bersama para pelayat lain di pemakaman Hayati. "Mereka hanya mengantarkan jenazah, tidak ada pembicaraan itu (asuransi)," kata kakak ipar Hayati, Maskur, ketika ditemui di rumah duka, Kamis, 1 Januari 2015.

Hingga saat ini, kata dia, tidak ada yang memberitahu bahwa adik iparnya itu mendapatkan klaim asuransi. "Kalau masalah ada atau tidak asuransinya pasti ada informasi lebih lanjut, tapi sampai sekarang belum ada," kata Maskur. Ia menundukkan kepala mengenang keluarganya yang menjadi korban Air Asia.

 Meski nanti ada asuransi, Maskur tidak akan gegabah mengurusnya. Ia yakin bahwa dalam mengurus asuransi itu cukup rumit dan perlu beberapa berkas yang harus dilengkapi. Selain itu, semua keluarganya belum ditemukan, sehingga ia belum memikirkan ihwal asuransi ini. Maskur berharap pemerintah bisa mempercepat proses evakuasi dan identifikasi para korban Air Asia supaya jenazah bisa segera dimakamkan.

 Maskur mengapresiasi pencarian yang dilakukan oleh semua pihak dalam jangka waktu selama tiga hari ini. "Kalau dalam pencarian pemerintah memang sudah bagus, kami puas," kata Maskur.

Semoga Damai Sejahtera Selalu Menyertai Keluarga yang ditinggalkan 

Thursday, January 1, 2015

Alkohol Pemicu Kecelakaan di Tahun Baru


kecelakaan

Malam pergantian tahun adalah momen paling dinanti oleh jutaan umat manusia di seluruh dunia. Gegap gempita tahun baru dirasakan hingga seluruh penjuru dunia dan dirayakan dengan berbagai macam cara.

Namun di sisi lain, tahukah kita bahwa malam tahun baru yang kerap dirayakan dengan meniup terompet bersama para sahabat, pesta kembang api, hingga berkonvoi keliling kota, merupakan waktu paling mematikan di AS.

Sebuah studi tahun 2010 di Injury Prevention menemukan bahwa rata-rata 24 pejalan kaki tewas pada malam Tahun Baru di Amerika Serikat. Alkohol memainkan peran penting dalam munculnya resiko bagi pejalan kaki di Amerika Serikat.


Dalam catatan aparat kepolisian AS seperti dilansir The New York Times, telah terjadi ratusan kali kasus kematian para pejalan kaki selama 15 tahun terakhir yang diakibatkan oleh tingkat alkohol dalam darah orang-orang yang merayakan tahun baru yang tinggi, sehingga membuat mereka kesulitan mengontrol laju kendaraannya dan berakibat kecelakaan hingga jatuhnya korban jiwa.

Menurut Lembaga Asuransi untuk Keselamatan Jalan Raya AS. Pada tahun 2012, 36 persen kecelakaan pada malam tahun baru disebabkan oleh pengemudi kendaraan yang mengonsumsi alkohol diatas 0,08 persen.