Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Belajar jualan Emas dan Uang

Wednesday, February 18, 2015

Candaan Jusuf Kalla


Politik

JAKARTA - Pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terkait nasib calon Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan (BG) yang tidak kunjung dilantik Presiden Joko Widodo dinilai sebagai cerminan sikap frustasi.




Hal tersebut seperti diungkapkan oleh pengamat politik Universitas Diponegoro, Semarang, Budi Setiono saat dihubungi Sindonews, Selasa (17/2/2015) malam.

Menurut Budi, gaya kepemimpinan Jokowi pasca terpilih menjadi Presiden menunjukkan bahwa tidak ada satu mekanisme baku yang diterapkan dalam mengambil keputusan-keputusan penting. Salah satunya dalam  memilih Kapolri.

"Saya kira (candaan JK) mencerminkan sikap frustasi. Barangkali tidak ada mekanisme baku yang digunakan Jokowi dalam mengambil keputusan," kata Budi.

Pernyataan JK diberikan saat bertemu wartawan di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (17/2/2015) siang tadi. Bukan Wakil Presiden Jusuf Kalla orangnya jika tidak suka bercanda. Kali ini JK, begitu dia disapa, mencandai isu Komjen Pol Budi Gunawan yang belum juga dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Seperti diberitakan, Presiden Jokowi pernah berjanji akan memutuskan pelantikan Komjen Budi Gunawan setelah sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tuntas. Namun di hari kedua usai Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan gugatan Komjen Pol Budi Gunawan, Presiden Jokowi belum juga menepati janjinya.

Sidang Praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang diketuai Hakim Sarpin Rizaldi, kemarin, telah mengabulkan gugatan Budi Gunawan atas status tersangka yang dikenakan KPK. Berbagai pihak telah mendesak Presiden Jokowi untuk cepat melantik Budi Gunawan. Salah satu alasannya untuk menyudahi polemik KPK vs Polri.


"Tunggulah keputusan Presiden yang resmi. Tunggulah," kata JK sambil tertawa, seperti dikutip Princes news dari tayangan Seputar Indonesia RCTI.

"Kalau saya yang (berhak) lantik, ya saya lantik. Tapi bukan saya kan (yang berhak melantik)," sambung JK dengan bercanda.

Budi menilai ungkapan yang disampaikan JK justru membuka aib orang-orang yang berada di lingkaran inti atau ring satu Jokowi.

Menurut dia, tidak ada kejelasan siapa saja orang di lingkaran inti Presiden yang diajak berembuk dalam mengambil keputusan-keputusan sulit.

"Dalam memutuskan perkara penting, JK tampak bukan sebagai tim work yang padu betul dengan Jokowi. Pernyataanya bersifat parsial. Apa yang dipikirkan presiden tidak dibicarakan dengan wakilnya,"

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih Atas Komen nya ya Boss smoga bermanfaat..

God Bless You